DIET ENERGI TINGGI PROTEIN TINGGI

4 Fakta tentang Diet Ketogenik yang Wajib Kamu Tau - linisehat.com

Diet energi tinggi protein tinggi (ETPT) atau disebut juga TKTP adalah diet yang memiliki kandungan energi dan protein lebih tinggi dibandingkan kebutuhan normal. Diet ini diberikan untuk mengatasi masalah dan risiko malnutrisi pada pasien akibat kekurangan energi dan protein karena kebutuhan yang meningkat sebagai dampak dari peningkatan stres metabolik, penurunan daya tahan tubuh, faktor penyakit, inflamasi, gagal tumbuh pada anak, dan sebagainya. Malnutrisi merupakan suatu kondisi yang dihasilkan dari kekurangan intake atau uptake zat gizi yang mengarah pada perubahan komposisi tubuh (penurunan massa bebas lemak) dan massa sel tubuh sehingga terjadi kurangnya fungsi fisik dan mental serta gangguan hasil klinis penyakit (L. Sabotzka, dalam Cederholm, 2017)

Diet ini dapat diberikan dengan penambahan makanan atau suplemen yang mengandung energi tinggi dan protein tinggi tanpa meningkatkan volume makanan menjadi terlalu besar, seperti susu, daging, margarin, makanan enteral, dan sebagainya. pemberian diet dapat dilakukan bertahap sesuai dengan daya terima dan kapasitas fungsi pencernaan pasien. Pengaturan diet ETPT untuk anak dapat dilihat pada buku Penuntun Diet Anak.

Tujuan Diet
  1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
  2. Meningkatkan berat badan hingga mencapat status gizi normal
Syarat dan Prinsip Diet
  1. Energi tinggi, yaitu 40 - 45 kkal/kgBB
  2. Protein tinggi, yaitu 2 - 2,5 g/kgBB
  3. Lemak cukup, yaitu 10 - 25% dari total kebutuhan energi
  4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (By Diffrent)
  5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau AKG
  6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
  7. Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap dan diberikan dengan memperhatikan kondisi/status metabolik
Indikasi Pemberian
  1. Kurang Energi Protein (KEP)
  2. Gagal tumbuh tau penurunan berat badan
  3. sebelum dan sesudah operasi tertentu, multitrauma
  4. selama perawatan radioterapi atau kemoterapi
  5. luka bakar
  6. pemulihan dari penyakit, demam/panas tinggi
  7. kanker, fibrosis kistik
  8. HIV-AIDS
  9. Hipertiroid
  10. Masa kehamilan dan post partum
  11. Penyakit saluran cerna
Bahan Makanan yang dianjurkan
  1. Karbohidrat : nasi, roti, mi, makaroni dan hasil tepung - tepungan
  2. Protein : daging sapi, ayam, ikan,telur,susu dan hasil olahanya, semua jenis kacang - kacangan
  3. Sayuran : semua jenis sayuran, terutama jenis B, seperti bayam, buncis, daun singkong, kacang panjang, labu siam dan wortel direbus , dikukus dan ditumis
  4. Buah : semua jenis buah segar
  5. Lemak & minyak : minyak goreng, mentega,margari,santan ,salad dressing
  6. Minuman : teh, madu, sirup, minum - minuman rendah energi dan kopi encer
  7. Bumbu : bumbu tidak tajam seperti bawang,laos, salam dan kecap
Bahan Makanan yang tidak dianjurkan
  1. Protein : makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau santan
  2. Protein Nabati : makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau santan
  3. Bumbu : Bumbu tajam seperti cabe, merica, cuka, MSG


Sumber : Penuntun diet dan terapi Gizi Edisi 4, 2019

Post a Comment

0 Comments